MAKALAH
ILMU PENYAKIT DALAM
MIOKARD
INFARK PADA IBU HAMIL
Disusun
Oleh :
Reggiana Holis Azis
NIM :
041.01.01.14
AKADEMI
KEBIDANAN BINA HUSADA TANGERANG
2015
KATA
PENGANTAR
Puji syukur kami ucapkan atas
kehadirat Tuhan yang Maha Esa, karena dengan rahmat dan karunia-Nya kami masih
diberikan kesempatan untuk menyelesaikan makalah ini. Tidak lupa kami ucapkan
kepada dosen pembimbing dan teman-teman yang telah memberikan dukungan dalam
menyelesaikan makalah ini.
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan
makalah ini masih banyak kekurangan, oleh sebab itu penulis sangat mengharapkan
kritik dan saran yang membangun. Dan semoga dengan selesainya makalah ini dapat
bermanfaat bagi pembaca dan teman-teman. Amin.
Tangerang,
April 2015
Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar
Belakang
Jantung merupakan organ yang sangat penting bagi manusia, karena jantung
diperlukan untuk memompa darah ke seluruh tubuh sehingga tubuh mendapatkan
oksigen dan sari makanan yang diperlukan untuk metabolisme tubuh. Karena itu,
jantung perlu dijaga agar dapat menjalankan fungsinya dengan baik.
Kehamilan akan menyebabkan perubahan fisiologis yang luas pada sistem
kardiovaskular, dan berakibat terjadinya gangguan pada jantung dan aliran darah
sehingga perlu dipertimbangkan jika terjadi kehamilan. Pada wanita sehat dapat
beradaptasi terhadap perubahan hemodinamik (denyut jantung, sistem pernafasan,
volume darah, hormon dan lain sebagainya).
Namun perubahan-perubahan ini dapat menjadi ancaman pada wanita dengan
penyakit jantung. Walaupun penyakit jantung jarang muncul secara de novo selama
kehamilan, namun banyak wanita dengan penyakit jantung yang telah
diketahui sebelumnya atau wanita dengan potensi penyakit jantung mengalami
kehamilan.
Insiden penyakit jantung pada kehamilan adalah sekitar 1% dan terus
meningkat. Perubahan ini mungkin sebagai hasil dari kemajuan penatalaksaan
penyakit jantung selama beberapa dekade terakhir, hal ini menyebabkan
bertambahnya jumlah wanita dengan penyakit jantung bawaan mencapai usia dewasa
dan mampu melahirkan. Kemajuan teknik operasi dan medika mentosa
menyebabkan penurunan penyakit jantung rematik secara drastis dibandingkan
dengan penyakit jantung kongenital di dunia barat.
1.2 Tujuan
Penulisan
Tujuan dari penyusunan makalah ini
adalah untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Ilmu Penyakit Dalam, serta
untuk menambah wawasan dan ilmu pengetahuan bagi kami.
1.3 Rumusan
Masalah
1. Bagaimana
penjelasan jantung iskemik ?
2. Apa itu
miokard infark akut ?
3. Bagaimana
etiologi infark miokard akut ?
4. Apa
patofisiologi infar miokard akut ?
5. Bagaimana
faktor risiko penyakit jantung iskemik pada ibu ?
6. Bagaimana
keberadaan penyakit infark miokardium dalam kehamilan ?
7. Apa
infark miokardium terbaru ?
8. Bagaimana
komplikasi ?
9. Bagaimana
masalah dan asuhan prakonsepsi ?
10. Bagaimana
penatalaksanaan dan asuhan kebidanan ?
1.4 Metode
Penulisan
Metode penulisan makalah ini adalah
studi kepustakaan berdasarkan referensi buku yang berkaitan dengan materi yang
diperlukan dalam pembuatan makalah ini.
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1 Penyakit
Jantung Iskemik: Angina dan Infark Miokardium
a. Penjelasan
Gangguan
Penyakit
jantung siskemik disebutkan oleh aliran darah mikardium yang tidak adekuat dan
berhubungan dengan penyempitan arteri koroner. Ini mungkin hanya sementara
(angina pektoris) atau permanen (infark miokardium). Penyakit jantung iskemik
dimanifestasikan sebagai ketidaknyamanan atau nyeri dada dan dapat menyebar ke
lengan kiri atau rahang kiri. Manifestasi ini disertai dengan perasaan
konstriksi/tersedak. Angina pada umumnya dipresipitasi oleh olahraga atau
stres, tetapi pada kasus yang lebih berat angina dapat terjadi pada saat
istirahat. Nyeri pada infark miokardium umumnya lebih berat dan dapat disertai
dengan berkeringat, mual, dan perasaan sekarat atau kolaps.
Penyakit
arteri koroner diseebabkan oleh oklusi parsial dan bertahap pada pembuluh darah
koroner oleh deposit lemak, (plak ateromatosa) yang menumpuk di sel endotelial
yang melapisi dinding arteri. Gejala terjadi jika kebutuhan oksigen miokardium
melebihi suplai yang dapat diberikan oleh tubuh.
Oklusi
menyeluruh pada arteri koroner yang terganggu dapat terjadi secara mendadak
akibat pembentukan bekuan di dalam arteri yang menyempit (trombosis koroner).
Oklusi menyeluruh juga dapat terjadi akibat spasme arteri koroner atau diseksi
arteri koroner. Miokardium yang di suplai mengalami infark (mati) kecuali jika
obtruksi diredakan dengan cepat.
2.2 Definisi Infark Miokard Akut
Infark Miokard Akut adalah
penyakit jantung yang disebabkan oleh karena sumbatan arteri koroner (Hudak
& Gallo; 1997). Sumbatan akut terjadi oleh karena adanya ateroksklerotik
pada dinding arteri koroner, sehingga menyumbat aliran darah ke jaringan otot jantung.
Aterosklerotik adalah suatu
penyakit pada arteri-arteri besar dan sedang dimana lesi lemak yang disebut
Plak Ateromatosa timbul pada permukaan dalam dinding arteri. Sehingga mempersempit bahkan menyumbat suplai aliran darah ke arteri bagian
distal (Hudak & Gallo; 1997)
2.3 Etiologi
Infark Miokard Akut
Infark miokard akut disebabkan oleh karena atherosclerosis atau penyumbatan
total atau sebagian oleh emboli dan atau thrombus
Faktor resiko yang menjadi pencetus terjadinya Infark Miokard akut adalah :
1. Faktor resiko yang dapat diubah
a) Mayor merokok, hipertensi,
obesitas, hiperlipidemia, hiperkolesterolimia dan pola makan (tinggi lemak dan
tinggi kalori).
b) Minor stress, kepribadian
tipe A (emosional, agresif, dan ambivalen) dan aktifitas fisik.
2. Faktor resiko yang tidak dapat diubah
a) Hereditas/keturunan
b) Usia lebih dari 40 tahun
c) Ras, insiden lebih tinggi
orang berkulit hitam. Sex, pria lebih sering daripada wanita.
2.4 Patofisiologi Infark Miokard Akut
Proses terjadinya
infark
Thrombus menyumbat aliran darah arteri koroner,
sehingga suplai nutrisi dan O2 ke bagian distal terhambat., sel oto jantung
bagian distal mengalami hipoksia iskhemik infark, kemudian serat oto
menggunakan sisa akhir oksigen dalam darah, hemoglobin menjadi teroduksi secara
total dan menjadi berwarna birui gelap, dinding arteri menjadi permeable,
terjadilah edmatosa sel, sehingga sel mati.
Mekanisme nyeri pada
AMI
Hipoksia yang terjadi pada jaringan otot jantung memaksa sel untuk melakukan metabolisme CO2 (metabolisme anaerob),
sehingga menghasilkan asam laktat dan juga merangsang pengeluaran
zat-zatiritatif lainnya seperti histamine, kinin, atau enzim proteolitik
sleuler merangsang ujung-ujung syaraf reseptor nyeri di otot jantung, impuls
nyeri dihantarkan melalui serat sraf aferen simpatis, kemudian dihantarkan ke
thalamus, korteks serebri, serat saraf aferen, dan dipersepsikan nyeri.
Perangsangan syaraf simpatis yang berlebihan
akan menyebabkan :
1. Meningkatkan kerja jantung dengan menstamulasi SA Node sehingga
menghasilkan frekuensi denyut jantunglebih dari normal (takikardi).
2. Merangsang
kelenjar keringat sehingga ekresi keringat berlebihan.
3. Menekan kerja
parasimpatis, sehingga gerakan peristaltik menurun, akumulai cairan di saluran
pencernaan, rasa penuh di lambung, sehingga merangsangf rasa mual / muntah.
4. Vasokonstriksi pembuluh darah
ferifer, sehinga alir balik darah vena ke atrium kanan meningkat, dan akhirnya
yekanan darah meningkat.
2.5 Faktor Risiko Penyakit Jantung Siskemik pada
Ibu
1.
Usia >35 tahun-tetapi lebih dari 10%
ibu mengidap IMA berusia <35 tahun
2.
Merokok-efek jantung lebih berat pada
kehamilan
3.
Obesitas, diabetes, atau penyalahgunaan
kokain
4.
Riwayat keluarga yang mengalami penyakit
kardiovaskuler
5.
Hipertensi
6.
Etnisitas-wanita asia dan kulit hitam
memiliki risiko lebih tinggi
7.
Dalam kehamilan, risiko bertambah oleh
adanya :
-
Preeklamsi dan eklamsia
-
Faeokromositoma
-
Sel sabit dan penyakit vaskular kolagen
-
Infeksi dan perdarahan pasca partum
2.6 Keberadaan
Penyakit Infark Miokard dalam Kehamilan
a. Dapat
membingungkan karena nyeri dada, mual, dan sesak nafas lazim, terjadi dalam
kehamilan dan dapat dibingungkan oleh refluks gastro-esofagus(nyeri ulu hati)
b. Manifestasinya
yang khas-nyeri dada iskemik dengan EKG abnormal dan peningkatan enzim
jantung(myocardinal infarction, MI)
c. Gejala
dapat terselubung/tidak jelas selama persalinan atau pelahiran
d. EKG
dan enzim jantung dapat menjadi tidak sensitif
e. Trofonin
I khusus jantung yang lebih dari 0,15 ng/ml merupakan indikator infark
miokardium yang lebih spesifik dibandingkan kadar CK-MB(creatinine kinase
muscle-bone) yang meningkat selama persalinan normal
f. Diagnosis
banding nyeri dada iskemik terdiri dari perdarahan, krisis sel sabit,
preeklamsi embolisme paruh akut, dan diseksi aorta waspadai hipertensi sistolik
g. Mungkin
tidak ada gejala sama sekali(terutama pada penderita diabetes) dengan
manifestasi seperti pada kardiominofati
2.7 Infark
Miokardium Terbaru
-
Aspirin dosis rendah di anjurkan
-
Resiko komplikasi tinggi:aritmia
jantung,takikardia atau vibrilasi ventrikel, bradikardia, perikarditis,
tamponade, LFV,regunditasi mitral, defekseptum ventrikel, priwallrukture,
embolisme sistemik atau pulmonal dan syok kardiogenik
-
Bebrapa ibu dapat mengalami gejala
selama kehamilan dan memerlukan pemeriksaan serta penangannan untuk
mempertahankan aliran koroner yang memadai untuk bertahan selama
kehamilan.masukan ahlinkardiologi yang tepat waktu merupakan hal yang sangat
penting.
-
Nyeri dada hebat yang memerlukan
analgesi opiat harus diperiksa melalui pemeriksaan CT/MR/ekokardiogram
-
Ibu penderita diabetes memerlukan
perhatian karena mereka mungkin mengalami iskemia miokardium tipe’seilent’
-
Diskusikan konsekuensi genetik mempunyai
anak yang memiliki predisposisi genetik herediter terhadap penmyakit jantung
iskemik prematur.
2.8 Komplikasi
Dihubungkan
dengan perburukan pada amina dalam kehamilan atau perkembangannya menjadi
infark miokardium de novo(baru), yaitu
a.
Aritmia
-
Tarikardia/fibrilasi ventrikel
-
Obstruksi jantung
b.
Masalah hemodinamik
-
Perikarditis
-
Tamponade
-
LVF(left ventricula pilure)
-
Syok kardiogenik
-
Regurgitasi mitral akut
c.
Mortalitas 37-50% dalam kehamilan,
dengan risiko paling besar jika :
-
Infark terjadi diakhir kehamilan
-
Ibu berusia kurang dari 35 tahun
-
Terjadi embolisme cairan
amnion/pulmonal, perdarahan, solusio plasenta, eklamsia, atau toksisitas obat
Nyeri
dada hebat secara mendadak pada ibu hamil yang sebelumnya sehat dapat
disebabkan oleh diseksi aorta yang disertai atau tanpa diseksi arteri koroner.
Kjika terdapat kecurigaan, tunda pemberian trombolitik dan segera lakukan
angiografi koroner/CT (computed tomography)
· Indikasi
untuk intervensi koroner bergantung pada tempat dan ukuran yang terlihat pada
infark yang sedang berkembang
· Diseksi
aorta akut memerlukan pembedahan segera
2.9
Masalah dan Asuhan Prakonsepsi
·
Riwayat pembedahan pintas koroner tidak
dikontraindikasikan dalam kehamilan
·
LVF yang terganggu merupakan salah satu
penentu utama hasil ibu dan neonatus
·
Minta masukan dari dokter kardiologi:
-
Ekokardiografi untuk mengevaluasi fraksi
ejeksi ventrikel kiri dan menyingkirkan anomali struktural
-
Angigrafi koroner untuk memastikan
keparahan penyakit dengan atau tanpa angioplasti/stenting
-
Ekokardiografi dan uji latihan tiga
bulan sebelum menghentikan kontrasepsi adalah tindakan yang sangat bermanfaat
·
Optimalkan medikasi sebelum berhenti
menggunakan kontrasepsi :
-
Inhibator ACE dikontraindikasikan
-
Aspirin, penyekat beta, dan GTN
(glyceryl trinitrate) dianjurkan sesuai petunjuk
·
Promosikan program berhenti merokok
·
Anjurkan pengurangan/pengontrolan berat
badan dan olahraga setiap hari
·
Anjurkan diet rendah lemak, garam, dan
kolesterol
·
Sarankan untuk menghindari stres
termasuk upaya pengontrolan stres, mis, tarik napas dalam, relaksasi otot, dan
imajinasi.
2.10 Penatalaksanaan
dan Asuhan Kebidanan
Ø Kaji
riwayat saat pemeriksaan antenatal pertama, perhatikan regimen obat dan gejala
yang dialami ibu
Ø Lakukan
pemeriksaan si unit konsultan
Ø Rujuk
ke klinik pengobatan ibu, dan rujuk kembali ke dokter kardiologi untuk ibu yang
diketahui menderita penyakit atau faktor resiko dan nyeri dada iskemik
Ø Sarankan
pembatasan aktifitas fisik yang disertai atau tanpa pembatasan asupan garam dan
cairan.
Ø Pantau
berat badan , Pantau tekanan darah,nadi,edema,dll untuk preeklamsi/CCF
Ø Ingat
bahwa angina dapat terjadi pertama kali alam kehamilan, karena nya nyeri dada
berat tidak boleh disalah artikan sebagai ‘nyeri uluh hati’
Ø Beri
konseling dan dukungan agar ibu yang menderita gangguan jantung siap menghadapi
tantangan untuk menjalani peran sebagai ibu dan setiap kemungkinan intervensi
Ø Komunikasi
efektif dengan tim multidisipliner
Ø Dukung
program berhenti merokok
Ø Pengkajian
klinis mengenai pertumbuhn dan kesejahteraan janin di kaji melalui
ultrasonografi,volume nion dan doppler untuk menyingkirkan diagnosis IUG
Ø Jika
ibu melaporkan gejala amina yang disebabkan oleh aktifitas mengemudi, laporkan
ke tim medis dan sarankan ibu agar ibu berhenti mengemudi sampai dokter datang
memeriksa ulang kodisinya.
BAB
III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Infark miokardium adalah nekrosis miokard akibat gangguan aliran darah ke
otot jantung. Klinis sangat mencemaskan karena sering berupa serangan mendadak
umumya pada pria 35-55 tahun, tanpa gejala pendahuluan. Infark miokard biasanya
disebabkan oleh trombus arteri koroner; prosesnya mula-mula berawal dari
rupturnya plak yang kemudian diikuti oleh pembentukan trombus oleh trombosit.
Lokasi dan luasnya infark miokard tergantung pada jenis arteri yang oklusi dan
aliran darah kolateral. Adapun gejalanya seperti Nyeri hebat
pada dada kiri menyebar ke bahu kiri, leher kiri dan lengan atas kiri,
kebanyakan lamanya 30 menit sampai beberapa jam, sifatnya seperti
ditusuk-tusuk, ditekan, tertindik,Takhikardi, Keringat banyak sekali, Kadang mual bahkan muntah diakibatkan karena nyeri hebat dan reflek
vasosegal yang disalurkan dari area kerusakan miokard ke trakus gastro
intestinal, Dispnea.
3.2 Saran
Diharapkan kepada bidan lebih paham
pada penyakit infark miokard, beserta cara pencegahan dan pengobatannya, sehingga
dapat menjalakan asuhan kebidanan untuk
kesembuhan pasien. Bidan juga harus
lebih fokus dalam menjalankan intervensi kebidanan pada pasien infark miokard.
DAFTAR
PUSTAKA
Abhique, 2010. Sistem
Kardiovaskuler. http://abhique.blogspot.com.Diakses pada tanggal 16
Februari 2010 pukul 20.43 WITA.
Angga, 2010. Fisiologi
Kardiovaskular. www.blogsot.com. Diakses pada tanggal 16 Februari 2010
pukul 20.43 WITA.
Frandson, 1992. Anatomi
dan Fisiologi Ternak. Universitas Gajah Mada Press. Yogyakarta.